Wedding Preparation - Part (3)
Budgeting
Berapa dana yang kalian siapkan untuk menikah? Puluhan atau bahkan ratusan juta? Sedikit atau banyak sangatlah relatif, bergantung jumlah tamu yang diundang, se'mewah' apa acara yang diadakan dan persepsi setiap pasangan terhadap dana yang sudah disiapkan. Penting untuk mengatur dana yang sudah disiapkan tersebut agar hasil akhir penggunaan dana tersebut maksimal. Bagaimana caranya?
Yup, budgeting! Budgeting adalah proses perencanaan untuk menggunakan uang yang kita miliki. Untuk saya dan suami, penting untuk membuat budgeting di awal persiapan pernikahan agar kami mempunyai gambaran berapa dana yang harus disiapkan dan mampu kami alokasikan untuk acara pernikahan ini.
Kami tahu dana kami terbatas, sedangkan ada begitu banyak jenis biaya yang harus dikeluarkan, baik itu vendor utama maupun printilan detail pernikahan. Pengalokasian budget yang dilakukan di awal juga membantu kita memilih vendor yang sesuai dengan kemampuan bayar kita dan otomatis mengeliminasi sisanya yang tidak masuk ke budget.
Alokasi Budget
Berikut adalah jenis biaya dan alokasi budget yang kami lakukan di awal :
Makanan dan venue adalah top concern kami berdua sejak awal. Karenanya kami mengalokasikan porsi yang besar untuk keduanya.
Tentukan juga fokusmu dan pasangan, apa yang merupakan top concern yang kalian ingin jadikan poin utama dalam pernikahan kalian. Buatlah skala prioritas. Dengan begitu banyaknya biaya yang harus dikeluarkan, tidak semua biaya bisa mendapatkan porsi yang sama besar dalam budgeting, kecuali dana kalian tidak terbatas.
Apa yang penting untuk setiap pasangan bisa saja berbeda, tidak ada aturan baku nya, tidak ada benar salah. Jika belum ada bayangan, buatlah perkiraan kasar yang masih sesuai dengan dana kalian. Kemudian revisi seiring berjalannya proses persiapan pernikahan. Budgeting dilakukan di awal untuk menjadi 'pengingat', tapi dalam prosesnya kalian akan banyak melakukan adjustment di sana sini.
Budget vs Reality
Apakah setelah melakukan budgeting, semua biaya yang dikeluarkan akan otomatis sesuai dengan budget? Jawabannya bisa iya, bisa tidak. Seberapa besar toleransi terhadap penyimpangan budgeting yang sudah kalian buat di awal tentu bergantung dan dikembalikan kepada kebutuhan masing-masing pasangan.
Kami sendiri mengalami penyimpangan yang cukup besar dibandingkan budgeting awal yang kami buat. Bisa dikatakan kami overspent 30% dari budget awal. Overspent kami disebabkan karena ternyata ada biaya-biaya yang tidak terpikirkan di awal oleh kami saat budgeting. Penyebab lainnya adalah banyaknya keinginan yang ingin diwujudkan (karena menikah hanya sekali seumur hidup, bukan?).
Biaya apa saja yang tidak terpikirkan di awal? Keinginan apa yang ingin diwujudkan dan menggoda keluar dari budget? Untuk versi Reality nya akan saya bahas terpisah di artikel lain.
Avoid Debt
Memang benar ungkapan yang menyatakan bahwa,
Setiap niat baik pasti ada jalan dan rejeki nya.
Menikah adalah salah satu dari 'niat baik' tersebut. Kami pun merasakan selalu ada berkat dan rejeki untuk menutup semua biaya yang dibutuhkan.
Namun, jangan juga menggunakan ungkapan itu sebagai 'pembenaran diri' untuk mengambil hutang maupun pinjaman ke pihak lain sebagai biaya nikah. Sesuaikan biaya nikah dengan dana yang memang kalian miliki, jangan berhutang ya! Jangan sampai hutang biaya pernikahan justru menjadi beban di awal pernikahan kalian nantinya.
Untuk kami, karena kami overspent dari budget awal, tentu overspent tersebut mengurangi tabungan yang kami siapkan untuk kehidupan setelah menikah. Tetapi kami benar-benar menjaga agar jangan sampai timbul hutang untuk biaya menikah. Karena kami tahu, kehidupan setelah menikah juga masih panjang dan tentu membutuhkan biaya yang tidak sedikit, yang mana akan terus berkesinambungan hingga bertahun-tahun kemudian.
Semangat untuk yang sedang mempersiapkan pernikahan ya!
Note :
Untuk artikel tentang wedding preparation yang saya tulis ini sepenuhnya murni berdasarkan pengalaman saya dan suami dalam mempersiapkan pernikahan. Keinginan saya untuk sharing dan bercerita tentang pengalaman kami dikarenakan saya tahu betapa pusing dan ribet nya mengurus acara pernikahan. Semoga melalui tulisan saya dapat membantu teman-teman yang sedang dalam proses mempersiapkan pernikahan memperoleh informasi yang bermanfaat.